Sepotong senja dan secangkir embun
melewati siang dan malam
terpaku dalam duduk lembayung
mengamati pagi yang sunyi
sebelumnya bingung menghampiri
bertanya tentang teriknya matahari
kehilangan pijakan pada bayangan
berlindung dari malasnya keremangan petang
wahai anjing yang bersilat senam menggulat
mengapa kau menggulung hari yang padat?
itu hari sedang kujemur biar usang
agar besok matanya melotot tak berkedip
aku lelah bersenandung riang mewajar
ingin terbang didalam tanah yang gelap
memang aku pemula dan berdosa
berdosa pada cinta yang membara
pada dunia yang buta
matahari telah terbenam dalam cinta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar