Minggu, 19 Juli 2015

Lebaranianku

Atrian kesadaran mengular menuju kenyataan
Setelah berlomba menerjang kembali masa lalu
Menyalami orang tua dan handai taulan demi keberkahan
Melewati bulan dengan lapar dan dahaga akan nafsu yang terkekang
Membludak meluap menghempaskan  makna nan pelupa
Begitulah setiap tahunnya, sembelit oleh keserakahan mata

Rabu, 01 Juli 2015

Sehari kemudian yang cuman satu detik

Ketika cermin sedang bercermin
Apa yang terpantulkan?
Adakah yang terpantul?
Saling menatap kosong
Mencari apa yang tertukar

Lihatlah terang 

Jerit lampau sunyi

Melepas hari ditengah malam
Memecah awal menutup akhir
Mata sayu menahan kantuk
Cinta tergolek tak berdaya
Tuan penipu tak berkemaluan
Detak detik bergemeretak parau

Hei pelamun! 

Tiada pikiran tanpa angan
Tiada angan tanpa berpikir
Semuanya tiada dalam lamunan
Mati menjadi bangkai kecerdasan
Anjing melolong bolongi gelap
Terjungkal ide memantul mencela

Bangsat! 
Brengsek! 
Tengik pula!

Kucium bibir tebing keangkuhan
Kuterkutuk kata-kataku 
kutertunduk membusuk
Berlumur sesal
Aku nista