Memecah awal menutup akhir
Mata sayu menahan kantuk
Cinta tergolek tak berdaya
Tuan penipu tak berkemaluan
Detak detik bergemeretak parau
Hei pelamun!
Tiada pikiran tanpa angan
Tiada angan tanpa berpikir
Semuanya tiada dalam lamunan
Mati menjadi bangkai kecerdasan
Anjing melolong bolongi gelap
Terjungkal ide memantul mencela
Bangsat!
Brengsek!
Tengik pula!
Kucium bibir tebing keangkuhan
Kuterkutuk kata-kataku
kutertunduk membusuk
Berlumur sesal
Aku nista
Tidak ada komentar:
Posting Komentar